Sabtu, 02 Juni 2012

Dua Tamu Cilik di Ruanganku

0 komentar
Hari-hari paling sensitif bagi saya adalah akhir bulan dan awal bulan. Bukan kenapa-kenapa, tapi memang saat itu adalah saat menumpuknya pekerjaan. Mulai dari laporan bulanan ke yayasan dan ke dinas. 

Selain itu awal bulan adalah saat-saat evaluasi kegiatan di sekolah selama satu bulan kemarin Juga untuk menyiapkan kegiatan sebulan ke depan. Meski kurikulum, Prota, Promes, SKM, SKH guru-guru tertib, tapi saya selalu berharap ada kegiatan yang berbeda  di setiap bulannya. 

Kantor Playgroup terletak di lantai dua. Berhadap-hadapan dengan kantor TK. Jika ruangan saya sangat sepi, berbeda dengan kantor TK yang agak ramai. Apalagi diakhir semester ini sudah banyak calon wali murid yang mendaftarkan anaknya.

Saat itu, ketika saya tengah serius mengetik, hmmm berasa ada yang mengamati saya. Saya menengok ke belakang tapi tidak ada seorangpun. Saya kembali melanjutkan ketikan saya. Beberapa saat kemudian saya kembali merasa ada yang mengamati. Saya menoleh ke belakang, lagi-lagi tidak ada siapa-siapa. 

Penasaran saya berdiri menuju pintu. Ah... setengah terkejut saya mendapati dua gadis cilik di luar pintu ruangan saya. Aih... mereka lucu-lucu. Saya mengulurkan tangan dan mengajak berkenalan. Tapi mereka malah berlari memasuki kantor TK. 

Oh... rupanya mereka calon murid TK. Orang tuanya sedang berbicara dengan bagian TU TK. Sesaat kemudian seseorang (saya rasa mungkin ibunya) berkata pada kedua gadis cilik itu "Izza... Azza... jangan main di dekat tangga ya!" ucap wanita itu. 

Saya kembali memasuki ruangan saya. Banyak yang harus diselesaikan. Saya kembali sibuk dengan ketikan saya. Belum lima menit saya mengetik, kedua gadis cilik itu berlari memasuki ruangan saya. Saya menoleh ke arah mereka, mereka tertawa lalu buru-buru lari ke luar ruangan. Saya menghentikan ketikan saya. Karena saya yakin kedua gadis itu sebentar lagi pasti akan masuk lagi ke ruangan saya lagi. 

Dan benar, mereka kembali masuk ke ruangan saya, lalu buru-buru keluar lagi. Hmmm... sepertinya mereka menggoda saya. Kalau dihitung-hitung mungkin ada sepuluh kali mereka bolak-balik masuk ke ruangan saya. 

Iseng saya ambil HP saya dan kali ini harus berhasil mengajak mereka menyanyi hehehe... Lumayan untuk intermezo. Daaaan... BERHASIL (meski yang paling banyak menyanyi adalah saya hehehe...) Sepertinya salah satu dari gadis cilik itu sudah jatuh hati pada saya hahaha...

Dan ini hasil rekaman saya (Jangan dengarkan saya menyanyi ya. Perhatikan saja kelucuan dan keluguan kedua gadis cilik itu) hehehe...


Sttt... coba hitung berapa kali mereka keluar masuk ruangan saya dalam rekaman ini ^______^

Dan... akhirnya saya bersemangat kembali menyelesaikan tugas-tugas setelah kedatangan dua tamu cilik itu.

Read more ►

Rabu, 30 Mei 2012

Banyak Setengahnya

0 komentar
Gambar diambil disini

Jika mendengar orang berbicara menggunakan bahasa Jawa insyaAllah setengah-setengah saya mengerti. Tapi kalau mau berbicara dengan bahasa Jawa, saya kebanyakan mikirnya dari pada ngomongnya. Akhirnya sebagai jalan pintas, saya pasti menggunakan bahasa persatuan. Yaitu bahasa Indonesia.

Pun, saat orang tua saya berbicara dengan bahasa Sunda, saya paham 100%. Tapi, takut bahasa Sunda yang keluar dari mulut saya adalah bahasa Sunda yang agak kasar (bukan kromo) lagi-lagi saya memilih menggunakan bahasa Indonesia. 

Tak jauh beda bila saya mendengar orang Minang berbicara, meski tidak bisa mengartikan kata satu-persatu, tapi saya juga paham tentang apa yang mereka bicarakan. Tapi jangan harap saya akan membalas pertanyaan atau sapaan mereka dengan bahasa Minang, karena yang akan keluar dari mulut saya lagi-lagi bahasa Indonesia.

Dan saat mendengar orang Malaysia berbicara di televisi, saya paham dan mengerti apa yang mereka bicarakan. Tapi... mungkin kalau saya bertemu orang Malaysia dan mereka mengajak saya bicara, sudah pasti saya akan menjawab dengan bahasa Indonesia. 

Untuk bahas Asing, saya bisa membedakan bahasa Korea, bahasa Mandarin, bahasa Jepang, bahasa Thailand dan bahasa Tagalog (cuma ngebedain doang lho, bukan berati saya bisa bahasa asing tersebut). 

Mengapa banyak setengahnya??? Saya juga bingung. Tapi okelah, saya akan bercerita sedikit tentang masa kecil dan masa-masa ABG saya ^_____^

Ayah saya adalah seorang pegawai negeri di departemen keuangan yang sering pindah tugas dari satu kota ke kota lain. Dan dari enam bersaudara, hanya saya dan adik saya yang selalu ikut orang tua pindah. Keempat kakak saya stay di Pekalongan.

Orang tua saya asli dari Bandung. Bahasa yang beliau gunakan di rumah adalah bahasa Sunda. Sedangkan saya lahir di Semarang, lalu usia tiga tahun ikut orang tua pindah ke Pekalongan. Di rumah mendengarkan orang tua bicara dengan bahasa Sunda, di luar rumah bergaul dengan teman-teman yang menggunakan bahasa Jawa (menurut saya, bahasa jawa-nya orang Pekalongan itu unik lho. Selain medok, juga berirama enak didengar hehehe)

Kenaikan kelas 3 SD saya ikut orang tua pindah ke Kudus. Sama halnya dengan Pekalongan, di Kudus juga menggunakan bahasa Jawa tapi dengan dialek yang berbeda. 

Lebih seru lagi saat kelulusan SD ayah saya kembali pindah ke Padang Sumatera Barat. Ampun... ini adalah masa-masa yang paling sulit dalam hidup saya (saat itu saya mulai ABG). Perbedaan bahasa dan budaya (padahal masih satu negara ya hehehe). 

Saya cenderung menjadi pribadi yang tertutup. Bayangkan... orang jawa yang terkenal alus, suka  berbasa-basi bertemu dengan orang Minang yang karakternya terbuka, berkata apa adanya. suka bilang suka, tidak bilang tidak, pokoknya ngga ada basa basinya deh.

Butuh dua tahun untuk beradaptasi dan menikmati kehidupan. Tapi Alhamdulillah tahun ketiga saya sudah mulai menikmati sekolah, memiliki banyak teman bahkan sahabat. Sikap terbuka dan apa adanya ternyata juga mengasyikkan ^_____^

Satu tahun pertama, saya lebih senang menghabiskan waktu di rumah dari pada main dan jalan-jalan. Biasanya saya menghabiskan waktu dengan menonton televisi.  Pilihan channel televisi waktu itu adalah RCTI, SCTV, TVRI (dari Indonesia), TV1, TV3 , TV  dan RTM (dari Malaysia), trus adalagi channel dari Thailand, Filiphina, Singapura dan Brunai Darusalam (tapi saya lupa nama stasiun televisinya)

Anehnya, untuk "televisi nasional" pada jam-jam tertentu kita bisa mendengar suara program acara yang tengah ditayangkan. Tapi gambarnya kotak-kota tak jelas. Sedangkan untuk channel dari negara tetangga malah lebih bagus.

Alhasil setiap hari saya nonton acara televisi Malaysia. Mulai dari berita, acara masak-masak dan drama (dulu kalau ngga salah aktor yang terkenal itu P Ramlee. Trus drama tradisionalnya tentang Hang Tuah dan Hang Jebat).

Mungkin dari acara televisi itulah saya bisa memahami bahasa Melayu. Dan ternyata kalau diamat-amati, bahasa Indonesia, bahasa Minang dan bahasa Melayu memiliki beberapa kesamaan.

Dari Padang saya pindah ke Solo. Kali ini bukan karena mengikuti orangtua yang pindah. Tapi karena meneruskan SMA dan mondok di kota Solo. Meskipun tinggal di Solo, saya tetap tidak bisa berbahasa Jawa halus, karena saya masuk pesantren yang menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa sehari-hari (tapi lagi-lagi bahasa Arab dan bahasa Inggris saya juga setengah-setengah ngga jelas gitu).

Lulus SMA, saya pulang kampung alias kuliah di Bandung. Wah... setiap hari mendengar orang berbicara dengan bahasa Sunda. Tapi, karena logat bicara saya akhirnya juga setengah-setengah. Setengah medok setengah nggak. Teman kuliah juga tahu-nya saya orang Jawa (karena SMA saya di Solo) mereka memanggil saya dengan sebutan Mba Cici. Otomatis mereka juga mengajak saya bicara dengan bahasa Indonesia (karena mereka mengira saya tidak bisa dan tidak mengerti bahasa Sunda).

Sekarang saya sudah lulus kuliah, berdomisili dan bekerja di kota Pekalongan. Alhamdulillah cita-cta saya untuk menjadi seorang pendidik terkabul. Walaupun dari SMP cita-cita saya menjadi guru TK dan pada kenyataanya sekarang saya seorang pendidik di Kelompok Bermain. Semuanya tetap saya syukuri. 

Namun, kembali dikaitkan dengan bahasa, beberapa teman yang mengetahui saya pindahan dari Bandung, mereka memanggil saya sengan sebutan Teh Cici. Nah lho... piye tho??? But it's oke. Saya menyukai semua panggilan itu. Teh Cici atau Mba Cici dua-duanya tetap enak di dengar.

Harapan saya kedepannya adalah suatu saat nanti akan ada yang memanggil saya dengan sebutan nuna ataupun eonni (kakak perempuan dalam bahasa Korea hehehe)

Cita-cita saya selanjutnya adalah:
  1. Mengunjungi Baitullah untuk menunaikan Ibadah haji.
  2. Keliling Indonesia, untuk mengunjungi beragam obyek wisata dan wisata kuliner.
  3. Ke Jepang mengunjungi teman blogger saya yang tinggal di Kumamoto di Pulau Kyunshuu (yang kebetulan di pulau itu letak Beppu, salah satu obyek wisata yang dari jaman SMA pengen saya sambangi).
  4. Ke Korea mengunjungi sahabat sekaligus guru bahasa Korea saya, Mina Seonsaengnim.
Whaaaaa semoga terkabul amin ^______^

Oya... satu lagi saya juga mupeng ingin ke "Jepang" yang ada di dekat tempat tinggalnya Noorma Fitriana M. Zain yang ada di Kabupaten Pekalongan hehehe...
Saengil cukha hamnida Noorma... Wish u all the best :)

"Tulisan ini diikutsertakan dalam GiveAway Cah Kesesi AyuTea yang diselenggarakan oleh Noorma Fitriana M. Zain"

Read more ►

Rabu, 23 Mei 2012

Hari Ini Saya Sangat Malu

0 komentar
Whayooooo rasakan. Inilah akibat menunda-nunda dan terlalu banyak mencari alasan. Malu dan tidak enak hati, itulah yang sedang saya rasakan saat ini. 

Sebetulnya ini adalah hal yang sepele. Yaitu menunda untuk menjenguk Kakak Guru TK yang sakit.

Ceritanya, (di tempat saya  mengajar yang merupakan satu komplek lingkungan pendidikan tingkat Play Group dan TK)  Seorang guru TK di Yayasan yang sama, beberapa hari yang lalu dirawat di rumah sakit karena sakit typus.

Kakak saya yang juga teman dari Kakak Guru TK tersebut sudah mengingatkan saya untuk menjenguk ke rumah sakit. Tapi saat itu saya menjawab, "Ya, kalau semua urusan di sekolah sudah beres." Saya menyesal menjawab seperti itu. Sampai beberapa hari kemudian, saya belum juga sempat menengok beliau (padahal kalau saya mau meluangkan waktu saya hanya 1 jam saja. Pasti bisa).

Kemarin, Selasa, 22 Mei 2012 kakak saya kembali mengingatkan. Bahkan mengatakan bahwa Kakak Guru TK sudah pulang dari rumah sakit. Lagi-lagi saya menjawab, "Besok sepulang sekolah saya akan menengok ke rumahnya."

Hari ini Rabu 23 Mei 2012 beliau sudah kembali masuk mengajar di TK. Pagi tadi saya berpapasan dengan beliau di tangga yang menuju kantor Kepala Sekolah (ruang Kepala TK berhadapan-hadapan dengan ruangan kerja saya).

MasyaAllah... saya bingung harus bicara apa. Dan kalimat pertama yang keluar dari mulut saya adalah, "Maaf Ustadzah saya belum sempat menjenguk. Aduh... saya jadi malu." ucap saya sepontan. 

Alhamdulillah beliau tersenyum lalu menjawab, "Tidak apa-apa. Saya sudah sembuh kok, terus, kalau malu tutup aja wajahnya." jawab beliau sambil bercanda. 
Saya menjabat tangannya kembali  dan meminta maaf sekali lagi.
Read more ►

Senin, 21 Mei 2012

Bila Waktu Telah Berakhir

0 komentar

Innalillahi wa innailaihi roji'un. Merupakan sunatullah bahwa setiap yang bernyawa akan bertemu dengan kematian. Semua sudah ditentukan waktunya. Tidak bisa diperlambat ataupun dipercepat walaupun hanya sedetik. Sungguh tak ada seorang pun yang tahu kapan ajal akan menjemput.

Tapi entah apa yang terjadi, dalam satu bulan ini saya sering mendengar berita kematian. Beberapa dari mereka bahkan masih berusia muda.

Ya, itulah kematian yang kan pasti datang. tidak pandang usia, jabatan, jenis kelamin, pekerjaan. Jika waktu telah berakhir, semua harus kembali menghadap Sang Pencipta.

Yang pertama, salah seorang wali murid TK. usianya masih sangat muda. Meninggal sahid setelah melahirkan anak keduanya. 

Yang kedua, paman dari murid saya Syeh. Beliau asli solo, namun sudah puluhan tahun tinggal di Saudi. Setiap tiga bulan sekali beliau menyempatkan untuk kembali ke Indonesia. Selain untuk bersilaturrahmi dengan keluarga di Indonesia, juga untuk menyantuni janda-janda dan anak yatim di Madura.

Dari Madura, beliau menuju Surabaya untuk bertemu kerabatnya. Setelah itu, beliau hendak menuju Pekalongan untuk berjumpa dengan mamanya Syeh. Bahkan saat di stasiun surabaya, beliau masih sempat menelepon mamanya Syeh, mengabarkan sesaat beliau lagi akan naik kereta api. Kerabat yang mengantarkan ke stasiun oleh Beliau pun malah diminta untuk pulang saja karena sebentar lagi kereta akan datang. 

Namun, tak berapa lama kemudian malaikat maut sudah menjemput. Beliau meninggal sebelum sempat naik kereta api. Mamanya Syeh yang sudah merapikan kamar tamu dan sudah membuat hidangan istimewa hampir tak mempercayai berita tersebut. Namun, hikmahnya adalah Beliau bisa dimakamkan berdekatan dengan makam ayah dan ibunda beliau di Solo. 

Ketiga, salah satu pendidik PAUD di kota Pekalongan yang sama-sama mengikuti kelas bahasa Korea, namun beda angkatan. Beliau meninggal di usia 37 tahun karena sakit. Meninggalkan 2 anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar

Yang keempat adalah suami dari salah satu pengurus yayasan tempat saya bekerja. Beliau baru saja menjalani operasi. Operasi berjalan dengan lancar, bahkan kondisi beliau sudah berangsur membaik. Namun takdir berkata lain. Setelah membuat keluarga bahagia karena perkembangan kesembuhannya yang sangat pesat, di pagi harinya beliau meminta untuk membersihkan diri, bahkan beliau juga sempat mencukur kumis dan janggut beliau. Sesaat kemudian, beliau telah dipanggil oleh Allah SWT

Yang kelima, hari ini 21 Mei 2012 seorang wali murid TK, namun sekarang anaknya sudah duduk di kelas 2 SD telah pergi dengan tenang kembali menghadap Penciptanya.. Meninggalkan dua anak yang masih kecil pula.

Saya merinding. Apa yang sudah saya siapkan untuk bekal di hari kebangkitan nanti jika tiba-tiba malaikat maut datang menjemput???

Sudah cukupkah bekal yang saya persiapkan??? Jawabannya.... BELUM :(
Read more ►

Rabu, 09 Mei 2012

Window Movie Maker

0 komentar
Sudah lamaaaaaa banged pengen belajar bikin slide film. Tepatnya sesudah pulang piknik dari jogja. Namun ngga ngerti caranya :(

Dulu pernah janjian minta diajarin sama Arif, tapi belum juga terlaksana karena dia sangat sibuk. Baru benar-benar terlaksana saat Puncak Tema Tanah Air.

Ceritanya, saat itu saya sedang berfikir tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk mengisi puncak tema Tanah Air. Sebetulnya sebuah rencana sudah disiapkan, bahkan tinggal menunggu eksekusinya saja. Tapi sejujurnya rencana yang sudah ada itu "sedikit" kurang wah untuk sebuah puncak tema (menurut saya pribadi).

Malam hari menjelang hari H, sebuah ide tba-tiba lewat begitu saja di kepala saya. Ide untuk membuat sebuah slide film yang berisi semua hal tentang indonesia. Mulai dari bendera, lambang negara, peta, presiden, tempat wisata berkelas internasional milik indonesia juga adat istiadat dan kebudayaan Indonesia.

Ah... sayangnya ide itu datang di malam hari dan saat itu saya sama sekali tidak tahu bagaimana cara membuat slide film. Satu-satunya guru yang bisa adalah Ibuk Dosen. Tapi waktu itu sudah terlalu malam untuk meminta tolong Ibuk Dosen membuatkan slide film.

Alhasil saya browsing ke sana kemari, mencari tutorial untuk membuat slide. Sampai-sampai saya mendonlot picasa dan beberapa piranti lainnya.. Namun tetap saja tidak tahu caranya. (gemes banget waktu itu) Akhirnya saya menyerah :(

Keesokan harinya, saat eksekusi puncak tema untuk Kelompok A dilaksanakan, saya menyampaikan ide saya kepada semua guru. Alhamdulillah direspon baik oleh mereka. Sepulang sekolah, saya melanjutkan perburuan saya. Yaitu mendonlot berbagai macam foto yang berhubungan dengan Indonesia. Alhamdulillah untuk lagu-lagu perjuangan ,saya sudah download sebelumnya.

Kelar donlot-mendonlot, semua file saya serahkan pada Ibuk Dosen untuk meramunya menjadi sebuah slide film yang menarik untuk ditonton anak-anak KBMI.

Alhamdulillah, acara puncak tema Tanah Air untuk kelompok B, yang diisi dengan aneka lomba dan mengajak anak menonton dan belajar tentang Indonesia terlaksana dengan baik. Slide film buatan Ibuk Dosen juga keren banget. Saya sangat puas dengan kegiatan puncak tema Tanah Air kali ini.

Beres acara, saya langsung meminta Ibuk dosen untuk mengajari saya membuat slide film. Dan... owwww ternyata, asal tahu tehnik dasarnya saja, kita sudah bisa membuat slide film. Kalau ngga salah... tidak sampai sepuluh menit ibuk dosen mengajari saya hehehe...

Dibawah ini adalah slide film yang saya buat sendiri dengan menggunakan WINDOW MOVIE MAKER. Pastinya masih banyak kekurangan. Tapi.. saya tidak akan pernah berhenti untuk belajar.
SEMANGAAAAAAT!!!


 





Read more ►

Selasa, 08 Mei 2012

Negeri kedua

0 komentar
Sudah seminggu lebih saya tidak nonton televisi. Karena seminggu yang lalu sebuah angin kencang telah mematahkan tiang antena televisi saya. But... its oke. Toh selama ini pun saya termasuk yang jarang nonton televisi.

Acara televisi terakhir yang saya tonton adalah sebuah program baru di Trans7 yang berjudul Negri Kedua. Acara ini berkisah tentang orang asing yang menjadikan Indonesia sebagai negri ke duanya setelah tentu saja negeri asalnya.

Nah, pas yang saya tonton ini adalah seorang bule berkewarganegaraan Swiss yang sudah tinggal selama 20 tahun di Indonesia. Beliau bahkan menikahi wanita Indonesia. 

Yang membuat saya salut adalah beliau merupakan tokoh yang mengenalkan kuliner khas Bali ke mancanegara. Namanya...lupa, coz' namanya kurang familiar di telinga ^_____^

Profesi awalnya sebagai kepala chef di sebuah hotel bintang lima di Bali. Saat terjadi krisis moneter, beliau dan ratusan pegawai hotel terpaksa dirumahkan. 

Dan perjuangan beratpun dimulai. Menurut beliau, hidupnya sempat berubah drastis. Dulu, sewaktu menjadi kepala chef, semua ada. Kulkas selalu penuh dengan makanan. Namun setelah di PHK, bahkan kulkas pun dia tidak punya. 

Berkat dorongan dan semangat dari istri tercinta, dia mampu bertahan. Beliau bahkan sempat kembali ke profesi awalnya, yaitu sebagai fotografer. Beliau membuat buku resep masakan tradisional Bali lengkap dengan foto hasil bidikan kameranya. Beliau juga akhirnya merintis sebuah bisnis yaitu restoran yang menyajikan masakan tradisional Bali.

Yang bikin semakin keren adalah, saat ini restonya sudah berkembang pesat, beliau bahkan membuka kursus memasak bagi wisatawan Mancanegara yang ingin belajar kuliner khas Bali.

Bahkan restoran yang dikelolanya mempunyai sistem daur ulang. Limbah organik digunakan untuk pupuk. Sedangkan limbah cairnya, setelah diolah digunakan untuk menyiram tanaman. Dia bilang, walaupun sedikit lebih mahal namun dia bisa ikut melestarikan lingkungan.

Ssst... itu baru kemajuan di bidang kuliner. Di bidang fotografi, beliau hobi banget memotret puncak gunung saat matahari terbit. Bayangin aja... sudah ada lebih dari 33 gunung di Indonesia yang sudah dia daki. Kereeeeeeen.... Saya aja yang orang Indonesia tulen belum pernah mendaki gunung. Palingan ke gunung Tangkuban Perahu hehehe....

Terakhir, saat ditanya apa arti istri baginya. Dia menjawab... Peran istrinya sangat besar. Beliau juga mengatakan, "Saya punya ini... punya itu.... semua atas dukungan Puji (nama istrinya). Tidak ada Puji, tidak ada ini semua." ucapnya sambil berkaca-kaca. SALUUUUUUUUUT...

Pesan moral yang saya dapatkan dari tayangan ini adalah:
1. Untuk mencapai kesuksesan butuh kerja keras, ketekunan, kesabaran dan strategi.
2. Dukungan orang terdekat ibarat amunisi yang dibutuhkan saat bertempur.
3. Cintai Indonesia, tanah air tercinta yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang tak ternilai harganya
4. Jangan banyak omong. Tapi lakukan...lakukan...dan lakukan.
Read more ►

Sabtu, 28 April 2012

Syeh dan Sepasang Kelinci

0 komentar
Hari Sabtu siang adalah jadwal saya menemani "jagoan saya" belajar. Adalah Syeh murid saya dari Playgroup sampai sekarang kelas 2 SD. Setiap hari Sabtu, Senin dan Rabu siang saya bertugas menemaninya belajar alias menjadi guru privatnya..

Siang ini, baru saja saya sampai di rumah Syeh dan membuka pintu garasi, dia sudah menyambut saya dengan riang. Sambil berkata, "Ustadzah, Syeh punya kelinci baru." Dia lalu menunjukkan seekor kelinci berbulu putih yang bersembunyi di balik pot bunga. 

Aih lucunya... "Syeh berani pegang ngga?" tanya saya. Tanpa menjawab, Syeh langsung mengangkat kelinci itu. Saya juga langsung mengambil HP dan langsung memotretnya. 

Syeh dan si Putih ^______^

"Kalau kelinci yang putih, Syeh berani ngangkat. Tapi kalau yang hitam ngga berani soalnya tadi sempet nyakar." ucap Syeh. 

Wah, saya jadi penasaran sama kelinci hitam. Saya tidak melihat dengan jelas apakah kelinci punya cakar. Tapi kalau melihat gerakannya, si kelinci hitam memang lebih lincah.

Selesai foto-foto, saya meminta Syeh untuk mencuci tangan lalu memulai untuk belajar. Dan... baru mau akan berdoa,  pertanyaan-pertanyaan seputar kelinci mulai mengalir dari mulut Syeh. 

Diantaranya...
1. Kelinci itu makanannya apa saja selain wortel?
2. Kelinci sehari makannya berapa kali?
3. Kalau kelinci bobo, matanya merem apa ngga?
4. Bagaimana cara menggendong kelinci yang benar supaya tidak dicakar?
5. Kalau nanti kelinci Syeh banyak, ustadzah Syeh kasih satu kelinci mau apa tidak?
6. Daaannnnn... pertanyaan terakhir, Ustadzah kelincinya mau dikasih nama siapa???

OMG... Saya yang dasarnya kurang suka dengan binatang cuma geleng-geleng. Lalu dengan nada bersalah saya mengatakan..."Aduh syeh... ustadzah belum tahu jawabannya. Nanti ya, Ustadzah belajar dulu di internet." Syeh mengangguk. Saya sedikit lega. 

Tapi sesaat kemudian Syeh berkata lagi. "Ustadzah belajarnya jangan lama-lama ya. Hari senin harus sudah ada jawabannya!!!"
Nah looooooo..... tuing...tuing.....

Si Putih

Si Hitam

Mba Ayu, pengasuhnya Syeh

Read more ►

Rabu, 18 April 2012

Spesial Postingan... Achaaa... Achaaaa... Indiahe....

0 komentar

Kali ini saya ingin membahas salah satu satu aktor film India kesukaan saya. Dia adalah.... drung dung dung... AAMIR KHAN. Aktor yang satu ini membuat saya jatuh hati. Dua film nya yang bener-bener keren banged yaitu 3 idiot dan Taare Zameen Par (Every child is special).

Khusus untuk Taare Zameen Par saya rasa setiap orang tua dan pendidik wajib nonton. Banyak pesan moral yang disampaikan dalam film ini.

Film ini berkisah tentang seorang anak yang bernama Ishaan Awasthi menderita DISLEXIA yaitu kesulitan untuk membaca dan menulis. Dia bermasalah dengan sekolah dan pergaulan. Semua guru di sekolah mengeluhkan kebodohan dan kenakalannya. 

Hingga pada suatu saat orang tuanya terpaksa mengirimnya ke sekolah berasrama di luar kota (kalo di indonesia mungkin ke pesantren). Di sekolah asrama, keadaan Ishaan Awasthi bukan membaik. Tapi sudah memasuki zona depresi. Ishan yang gemar menggambar sekarang sudah tak mau menggambar lagi. Selalu terlihat lingkaran hitam di matanya. Dia menjadi anak yang pendiam dan pemurung. 

Suatu hari, seorang guru seni baru Ram Shankar Nikumbh menyadari kekurangan yang diderita Ishan. Ah... melihat sosok Guru Nikumbh yang begitu ceria, hangat, dan penuh perhatian kepada semua anak didiknya membuat saya merinding. 

Sebetulnya itulah sosok guru ideal menurut saya. Guru yang dapat membuat anak didik kita merasa nyaman, guru yang mampu memotivasi anak didiknya untuk berbuat yang terbaik.

Nonton film ini seakan mengingatkan saya kembali agar dapat menjadi pendidik yang terbaik. Baik itu pendidik bagi anak didik saya di sekolah maupun menjadi pendidik bagi anak- anak saya kelak (hehehe....)

Penasaran??? Yuk kita lihat potongan film-nya...


Read more ►

Rabu, 04 April 2012

Laptop... Dimana-mana laptop

0 komentar
Ada yang berubah pada Kakak-kakak guru TK. Apa itu???
Pertama, barang bawaan mereka kalau ke sekolah semakin banyak. Kedua, waktu ngobrol-ngobrol santai sepulang sekolah sepertinya agak berkurang. Ketiga, pastinya semakin gaul. Penasaran ada apa dengan Kakak-Kakak guru??? 
Jawabannya adalah karena Laptop dan modem baru hehehe....

Serius lho... Sekarang semua Kakak Guru punya Laptop dan modem. Bayangkan... kalau 10 guru secara bersamaan membawa laptop dan menyalakannya di ruang perpustakaan, tempat Kakak-kakak guru bersantai usai sepulang sekolah sambil menyiapkan pembelajaran untuk esok, betapa penuhnya.  Kita harus berhati-hati jika berjalan. Karena laptop bertebaran dimana-mana. Jangan sampai ada yang menginjak hehehe...

Seperti yang sempat saya foto beberapa waktu yang lalu, sebagian kakak guru ada diperpustakaan sedang belajar membuat facebook. Sebagian lagi di ruang kelas untuk belajar menginstal modem baru. Wah... pokoknya seru.

Ayo... Semangat Kakak Guru. Semoga Laptop dan modem baru semakin membuat kita lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan pembelajaran pada anak didik kita.


Meme sedang mengajari Bunda Miss dan Ust Bibah FB

Tutorian menginstal modem ^_____^

Read more ►

Selasa, 03 April 2012

Postingan Tidak Penting 1

0 komentar
Bolpenku......
 
Hedeeeeeeh... ada apa dengan bolpen kesayanganku??? Sedang serius menulis rangkuman absensi guru tiba-tiba macet. Isi tintanya tidak keluar. Berkali-kali saya coba dengan mencoret-coret di kertas. Terakhir saya coba corat-coret di atas kaca jendela kantor. Tetap tak mau. 

Tapi.... tunggu dulu, dengan seksama saya mengamati isi tinta bolpen kesayangan saya... OMG... isinya habis....



Kurang lebih enam bulan sudah bolpen ini menemaniku. Menemaniku menulis di kartu SPP, menulis di buku notula, menandatangi proposal, menandatangani rapot  dan semua aktifitas tulis menulisku. Ya... tiba saatnya untuk mengganti dengan yang baru. Bukan karena sudah tak butuh dan tak sayang lagi. Tapi memang karena sudah habis dan harus diganti.  

Hmmm... sama seperti kehidupan. Akan ada yang baru untuk menggantikan yang lama. Akan ada yang muda menggantikan yang tua. Ya... karena semua yang ada di dunia ini pasti akan habis, hilang, usang, tua atau pun mati.

Mengutip syair lagu Peter Pan... 
"Tak ada yang abadi... Tak ada yang abadi....."
Read more ►

Senin, 26 Maret 2012

Lomba K 3

0 komentar
Wah... pagi ini saya sudah gedubrakan (jam 05.30 sepanci sayur sop dan sepiring ayam goreng tepung sudah beres saya masak) kemudian dengan mengendarai sepeda motor saya bergegas mengunjungi rumah kakak saya. Tak ketinggalan keponakan saya Hamdi juga turut serta.

Hari ini, kompleks tempat tinggal kakak saya akan dinilai dalam lomba Lomba K3 Tingkat Kota Pekalongan setelah sebelumnya meraih juara 1 K3 Tingkat Kecamatan.

Sebetulnya, tujuan saya kesana pagi-pagi adalah untuk memotret lingkungan sekitar tempat tinggal kakak saya. Penasaran saja, seperti apa bersih dan rapinya kompleks yang akan dinilai untuk lomba K3 Tingkat Kota Pekalongan.

Sesampainya di sana, sepanduk ucapan selamat datang dan umbul-umbul sudah menyambut saya. Dan benar saja, lingkungan yang sebelumnya memang sudah asri semakin asri dan indah.

Berbekal kamera HP Samsung, saya mulai menjeprat dan menjepret. Sesekali Hamdi saya jadikan model hehehe....

Sttt... menurut kakak saya, salah satu dari sekian hal yang membuat kompleks tempat tinggal kakak saya bisa maju mewakili kecamatan Pekalongan Barat adalah terdapatnya Poskamling yang "HIDUP" di kompleks ini. 

Maksudnya "HIDUP" adalah setiap hari ada jadwal ronda. Dan yang ronda adalah memang warga komplek ini. Bukan orang lain yang dibayar untuk ronda (yang keren-nya lagi... semua dapat jadwal ronda. Baik itu orang jawa, orang sunda maupun etnis Tionghoa selama dia laki-laki dewasa dan berdomisili  di kompleks ini). Wah... saluuuuut untuk kekompakan dan kebersamaan-nya. 


Disambut spanduk dan umbul-umbul

Hamdi dan Poskamling

Home sweet home ^_____^

Bersih dan asri

Letak poskamling tepat di depan rumah

Tetangga sebelah rumah

Buanglah sampah pada tempatnya hehehe...

Tak ketinggalan mama dan bapak jadi model saya :)

Read more ►
 

Copyright © 2012 All about me Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger